PERALATAN TEMPUR

Untuk membangun sebuah peradaban yang tinggi dan mulia (dalam hal pembangunan fisik, sebagai pendukung sebuah peradaban yang tinggi) diperlukan ‘peralatan tempur’ yang tidak sedikit. Namun bukan dalam bentuk tank lapis baja, panser, ataupun peluncur rudal/ bom.

Melainkan buldozer, vibro, excavator, dumptruck, loader dll. Alat-alat berat untuk membangun sebuah megastructures.

Demikian pula dalam proyek pembangunan PUSTIR (Taman Puspa Kencana dan Danau Tirta Kencana) yang merupakan rangkaian pembangunan Masjid Rahmatan Lil Alamin, di Al-Zaytun Indonesia.

Banyak diperlukan ‘peralatan tempur’ untuk percepatan pembangunan berjangka panjang ini. Berupa alat-alat berat yang menjadi ‘senjata’ dalam pembangunannya.

Alat berat? Berat di ongkos?
Oh, ternyata tidak !!!
Selalu ada manusia-manusia beriman yang dengan ringan hati mengorbankan sebagian hartanya untuk dishodaqohkan (patungan) guna membeli alat-alat ini.

Satu diantaranya adalah para walisantri Al-Zaytun yang berasal dari negeri jiran Malaysia dan Singapura. Di panggung acara peringatan 1 Syuro 1440 H yang berlangsung di Al-Zaytun, dihadapan Syaykh Al-Zaytun, Dr. AS. Panji Gumilang, diwakili oleh Datuk AR Maphilindo Mohd Isa (Koordinator Wali Santri Al-Zaytun asal Malaysia dan Singapura) dan disaksikan puluhan ribu orang yang hadir dalam acara tersebut, mereka bersepakat untuk menyumbangkan sebuah loader bagi percepatan pembangunan proyek PUSTIR.

Mengapa mereka mau menyumbang? Karena para sahabat dari Malaysia dan Singapura ini sepenuhnya yakin, bahwa yang dibangun di Al-Zaytun ini adalah bentuk pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang hakiki.
Sustainability In Action, sebuah pembangunan berkelanjutan dalam aksi dan karya nyata, bukan wacana dan diskusi saja.

Yang dipersembahkan bagi umat manusia dalam bentuk pendidikan, pembangunan sosial budaya dan ekonomi, toleransi dan perdamaian, yang dikembangkan berlandaskan ajaran dan tuntunan Ilahiyah.

Alhamdulillah. Marilah bersama kita wujudkan pembangunan peradaban mulia di muka bumi ini. Dimulai dari satu titik yang bernama Al-Zaytun di Indonesia.

#SuatainableAlZaytun
#SustainabilityInAction

RumahkuSurgaku,
Al-Zaytun, 13 September 2018
By: Latief WeHa
Foto2: Latief WeHa dan Hartoyo Yusuf

DONASI PROGRAM JAMMAS JALAN MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *