PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN

التنمية والصيانة

Tiada Kebahagiaan kecuali dengan Kemuliaan

Tiada Kemuliaan kecuali dengan Kejayaan

Tiada Kejayaan kecuali dengan Kekuatan

Tiada Kekuatan kecuali dengan Persatuan

Tiada Persatuan kecuali dengan Kecerdasan

Tiada Kecerdasan kecuali dengan Pembelajaran

Tiada Pembelajaran Yang Lebih Baik kecuali dengan Ber-Qur’an.

Dengan Ber-Qur’an maka selamatlah Kehidupan.

خيركم من تعلم القران وعلمه

“Sebaik-baik kamu yang belajar dan mengajarkan Al-Qur’an”

Dititik kesadaran inilah kami mengajak para sahabat untuk bersama-sama mengembalikan Al-Qur’an sesuai dengan fungsi dasarnya sebagai :

  1. Petunjuk bagi seluruh manusia ( Lihat Qur’an Surat 2/Al-Baqarah, Ayat 185 ).
  2. Pelajaran ( Lihat Qur’an surat 57/Al-Qamar, Ayat 17, 22, 32 , 40 ).
  3. Hukum / Pemutus Perkara ( Lihat Qur’an Surat 36/Yasin, Ayat 2, Qur’an Surat 5/Al-Maidah, Ayat 44, 45, 47 ).

Al-Qur’an bukan hanya sebagai :

  1. Dongeng, Cerita atau Nostalgia masa lalu saja ( Lihat Qur’an Surat Al-An’am, Ayat 25, Qur’an Surat 8/Al-anfaal, Ayat 31, Qur’an Surat 16/An-Nahl, Ayat 24 ).
  2. Hanya disyairkan / dilombakan saja ( Lihat Qur’an Surat 36/Yasin, Ayat 69 ).
  3. Apalagi hanya dijadikan Roman picisan kemudian menukar dengan harga yang sedikit / menyembunyikan kebenaran didalamnya ( Lihat Qur’an Surat 3/Al-Imran, Ayat 187 ).

Tanpa disadari bahwa ini merupakan bentuk pengingkaran manusia terhadap fungsi Al-Qur’an sebagai materi / ilmu tentang hokum / pemutus perkara agar manusia tidak salah dalam membuat aturan-aturan dan tidak salah dalam memutuskan perkara dalam kehidupan sehingga manusia menjadi SELAMAT.

Perlu sedikit kita pahami bahwa ada 3 ( tiga ) penyakit hati  dalam diri manusia, yang menyebabkan manusia tidak selamat :

  1. Penyakit Zalim, diterangkan dalam Al-Qur’an Surat 5/Al-Maidah, Ayat 45, yang artinya : “ …..Barang siapa yang tidak memutuskan perkara / tidak berhukum  sesuai dengan apa yang diturunkan Allah maka mereka itu adalah orang-orang zalim”.

Orang Zalim yaitu orang sampai akhir hayatnya tidak mau belajar, mengkaji,  memahami Al-Qur’an, yang pada akhirnya mereka mati dalam kondisi bodoh / menganiaya diri mereka sendiri / mati jahiliyah.

Maka Allah memberi gelar Zalim, Sebagi Peringatan Tingkat I.

  1. Penyakit Fasik, diterangkan dalam Al-Qur’an Surat 5/Al-Maidah, Ayat 47, yang artinya : “ …Barang siapa yang tidak memutuskan perkara / tidak berhukum sesuai dengan apa yang diturunkan Allah maka mereka itu adalah orang-orang Fasik”.

Orang Fasik yaitu orang yang memahami Al-Qur’an tetapi enggan untuk mengamalkannya karena cenderung kepada dunia  dan menuruti  hawa nafsunya yang rendah ( Lihat Qur’an Surat 7/Al-A’raf, ayat 176 )  yang pada akhirnya mereka mati dalam kondisi Lalai / Terlena oleh Duniawi.

Maka Allah  memberi gelar  Fasik, Sebagi Peringatan Tingkat II.

  1. Penyakit Kafir, diterangkan dalam Al-Qur’an Surat 5/Al-Maidah, Ayat 44, yang artinya : “ …Barang siapa yang tidak memutuskan perkara / tidak berhukum sesuai dengan apa yang diturunkan Allah maka mereka itu adalah orang-orang Kafir”.

Orang kafir yaitu orang yang meng-cover / menutupi dirinya dari kebenaran Al-Qur’an, orang yang menyembunyikan kebenaran dan tidak menyampaikan kebenaran al-Qur’an. Orang seperti ini tidak mempan lagi peringatan Allah karena Pendengaran, Penglihatan dan Hatinya  sudah terkunci. ( Lihat Qur’an Surat 2/Al-Baqarah, Ayat 6 dan 7 ).

Maka Allah memberi gelar Kafir, Sebagai Peringatan Tingkat III.

Ketiga penyakit hati  inilah yang harus kita waspadai, jangan sampai  menjangkiti diri kita , yang akan menjerumuskan kita dan umat kita ke dalam “NERAKA JAHANNAM” ( Lihat Qur’an Surat  7/ Al-A’raf, Ayat 179 ).

Sebagai MU’ MIN ( Pengemban Amanah Allah ) Misi penyelamatan ini wajib terus untuk di kumandangkan, dikembangkan dan dipelihara sebagi bentuk pertanggungjawaban kita kepada Allah SWT.  Karenanya setiap diri kita akan diminta pertanggungjawaban oleh Allah SWT, sebagai mana diterangkan dalam Al-Qur’an Surat 17/Al-isra’ Ayat 36.

Misi  penyelamatan ini diterangkan dalam Al-Qur’an Surat 66/At-Tahriim Ayat 6, yang artinya :

            “ Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.

Dalam misi penyelamatan ini , Allah mengajarkan sebuah system yang sangat indah sebagai mana diterangkan dalam Al-Qur’an Surat 8/Al-Anfaal, Ayat 65 dan 66, yang intinya  :

Kewajiban setiap mu’min adalah menyelamatkan 10 orang keluarga atau sahabatnya.

Dan selemah-lemah iman minimal menyelamatkan   2 orang keluarga atau sahabatnya dalam hidupnya sebagai bentuk  keringanan Tugas dari Allah SWT.

            Misi penyelamatan ini akan  kami ilustrsikan secara rinci ( dalam lampiran 1 ) “Ilustrasi pengembangan dan pembinaan umat”.

            Apabila system ini tidak dijalankan oleh seorang mu’min, berarti mu’min tersebut tidak menyampaikan Amanah Allah dan tervonis Penyakit Hati Kafir, sebagai mana diterangkan dalam Al-Qur’an Surat 5/Al-Maidah, Ayat 67, yang artinya sebagai berikut :

        “Hai Rasul/Pembawa Risalah Allah, sampaikan apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu.  Dan jika tidak kamu kerjakan ( apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya.  Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.  Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir”.


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *