Bismillahirrahmanirrahim
DZIKIR DAN PIKIR
MENEBAR RAHMAT DAN KASIH SAYANG
Assalamu’alaikum Wrarahmatullahi Wabarakaatuh !
Merdeka !
NASEHAT IMAM ALI TENTANG ILMU DAN AMAL
Para sahabat Nabi Muhammad SAW tidak hanya dikenang lantaran kesalehannya. Mereka juga dikenal cerdas dan bijaksana dalam menghadirkan solusi di tengah umat. Salah satunya adalah Ali bin Abi Thalib. Dialah orang pertama dari golongan anak-anak yang memeluk Islam.
Mari kita kaji nasehat Imam Ali Radhiyallahu ‘anhu dalam beberapa petikan sabda Beliau
Kaitan Ilmu dan Amal :
ILMU MEMANGGIL PERBUATAN
Imam Ali Radhiyallahu ‘anhu, berkata :
“Ilmu diiringi dengan perbuatan. Barang siapa berilmu maka dia harus berbuat. Ilmu memanggil perbuatan. Jika dia menjawabnya maka ilmu tetap bersamanya, namun jika tidak maka ilmu pergi darinya.”
Ibadah harus disertai dengan ilmu. Jika ada orang yang melakukan ibadah tanpa didasari ilmu tidak ubahnya dengan orang yang mendirikan bangunan di tengah malam dan kemudian menghancurkannya di siang hari.
Begitu juga, hal inipun berlaku pada amal perbuatan yang lain, dalam berbagai bidang. Memimpin sebuah negara, misalnya, harus dengan ilmu. “Negara yang dipimpin oleh orang bodoh akan dilanda kekacauan dan kehancuran.”
Ilmu dan amal saling beriringan. Barang siapa berilmu maka dia harus berbuat, baik itu ilmu yang berhubungan dengan masalah ibadah maupun ilmu-ilmu yang lain. Tidak ada faidahnya ilmu yang tidak diamalkan.
Amal merupakan buah dari ilmu, jika ada orang yang mempunyai ilmu tapi tidak beramal maka seperti pohon yang tidak berbuah. “Kassyajari bila tsamarin,” ungkapnya.
Ilmu tanpa diiringi dengan amal maka hanya berupa konsep-konsep. “Apa faedahnya ilmu teoretis jika kita tidak menerjemahkannya menjadi tindakan nyata,” paparnya.
Dia menyatakan, menuntut ilmu dengan cara yang benar adalah disertai dengan pendekatan kepada Allah. Cara seperti itu akan membuat seorang yang berilmu terhindar dari maksiat. Ilmu yang dipelajarinya akan linear atau sejajar dengan tingkah laku.
Dia akan memiliki akhlak terpuji. Dia akan mencontoh Rasulullah yang merupakan teladan terbaik bagi seluruh alam. “Akhlak ini akan membuat semua makhluk tunduk. Dan ini hanya dimiliki orang berilmu,” paparnya.
Ilmu adalah pemimpin. Amal adalah pengikutnya. Imam Ali Radhiyallahu ‘anhu, berkata, “Ilmu diiringi dengan perbuatan. Barang siapa berilmu maka dia harus berbuat. Ilmu memanggil perbuatan. Jika dia menjawabnya maka ilmu tetap bersamanya, namun jika tidak maka ilmu pergi darinya.”
Pertalian ilmu dengan amal tidak hanya dituntut dari para pelajar agama dan para ahli yang mendalami suatu ilmu. Setiap orang, baik yang memiliki ilmu sedikit ataupun banyak dalam bidang apa pun, harus mengamalkan ilmunya. Orang berilmu bertanggung jawab untuk mengamalkannya. Ilmu bukan hanya untuk menjadi pengetahuan, bukan hanya menjadi bekal dalam pandai berbicara, tetapi ilmu harus diamalkan didalam karya perbuatan.
Dia mengutip firman Allah, “Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. Sungguh besar murka Allah kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan (QS as-Shaaf [61] : 2-3).”
QS. As-Saff Ayat 2
- يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَ تَقُوْلُوْنَ مَا لَا تَفْعَلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?
QS. As-Saff Ayat 3
- كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللّٰهِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا لَا تَفْعَلُوْنَ
(Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.
MEMPUNYAI ILMU, MAKA BERAMALLAH
Sayyidina Ali berkata :
“Wahai orang yang mempunyai ilmu! beramallah kamu dengannya karena sesungguhnya orang yang alim itu adalah orang yang beramal dengan ilmu yang dia ketahui, serta selaras antara ilmunya dengan amalannya”.
ALLAH akan MENGGANTINYA AMALAN KITA
“Dan barang APA SAJA yang kamu NAFKAHKAN, maka ALLAH akan MENGGANTINYA dan Dia lah PEMBERI REZEKI yang SEBAIK-BAIKNYA.”
(QS. Saba’: 39)
BERSHADAQAHLAH MAKA AKAN BERTAMBAH, BERTAMBAH DAN BERTAMBAH HARTA KITA
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“TIDAK akan pernah BERKURANG HARTA yang DISEDEKAHKAN, Kecuali ia bertambah, bertambah, BERTAMBAH…”
(HR. At-Tirmidzi)
JANGAN MERASA MALU MEMBERI MESKIPUN HANYA SEDIKIT
“Jangan sekali-kali merasa malu memberi walaupun sedikit, sebab tidak memberi sama sekali pasti lebih sedikit nilainya.”
(Ali bin Abi Thalib)
Bagi orang orang yang memiliki kesanggupan dan ada niat untuk melakukan.
Tempat dan kondisi bukanlah penghalang untuk tetap bisa berbagi.
MARI BERSHADAQAH DI KAS JAMMAS DEMI WUJUD RAHMATAN LIL ‘ALAMIIN
BY : JAMMAS 220
Internal Link :
https://www.facebook.com/ProgramJammas
Group Komunitas Ahli Shadaqah ( KAS ) JAMMAS :
0 Comments